21 Agustus 2017

luar biasa

Rasanya baru saja pejamkan mata tapi sudah harus bangun karna matahari sudah menjemput kota khatuistiwa. Kemarin malam, setelah dari melayat, aku tiba dirumah jam 21.40. Mungkin jam 23.00 baru aku tidur. Sebenarnya tubuhku masih lelah setelah melakukan perjalanan 400km dalam kurun waktu 2hari. Hari ini aku kembali akan menempuh jarak 200san km menuju kab. Landak. Menempuh jalan yang sama (sedikit membosankan).

Setelah mengantar putri sulungku ke sekolah aku langsung berangkat menuju desa Sekamu. Desa kecil di kec. Kuala behe - Landak. Ditengah perjalanan awan yang semula putih berlatar langit biru berubah menjadi kelabu. Membentuk kembang kol , berarak - arakan ditiup angin. Semakin lama semakin kelabu saja warnanya, pertanda kan turun hujan lebat.

Untungnya aku sampai ditujuan dengan selamat dan kering. Betul kata pepatah mendung tak berarti hujan. Perjalanan 633km selama 3hari ini menguras tenagaku. Setengah jalan beraspal dan setengah jalan bergerunjal membuat Lenganku sengal betisku keram pinggangku ngilu, kelamaan menunggang motor.

Perutku lapar hebat, lolongan cacing didalam perut ini sudah mirip lolongan serigala saja. Kelaparan ini disebabkan takut kehujanan seperjalanan tadi , jadi aku tak singgah diwarteg mengisi perut yang keroncongan.

Oleh sebab itu, sesampainya aku di desa sekamu aku langsung minta makan. Rupanya Perjalanan yang luar biasa di suguhkan pula makanan yang luar biasa. Semangkuk ular derik kalimantan yang dimasak kuah - dicampur dengan potongan ubi, semangkuk daging tupai yang ditumis dan sayur rebung.

Saatnya makan siang walaupun ini sudah jam 16.10 . Nasi dan lauk pauk menggunung sepiring penuh, baru sekejap kini hanya menyisakan tulang belulang. Aku disuruh nambah karna ada sayur yang lebih enak lagi baru masak. Lagian daging ular dan tupai masih menggenangi mangkuk lauk.


Buah kepayang yang lagi direndam sebelum di olah menjadi sayur lezat


Awalnya ku kira sayur pamungkas yang ditawarkan adalah tumis jengkol. Aku salah besar,bukan tumis jengkol. Rasanya gurih dan sedap. Seperti rasa jamur. Belakangan ku ketahui sayur itu adalah olahan buah payak. Buah payak yang lebih dikenal dengan nama buah kepayang sebenarnya adalah buah yang memabukkan. Pernah dengan istilah pepatah "mabuk kepayang" ? Nah buah kepayang ini lah yang kusantap. Sebelum di olah menjadi sayuran , buah kepayang direndam terlebih dahulu selama 1X24. Tentu tujuannya agar tidak mabuk.

Kini aku benar - benar kenyang, bergerak pun kesusahan. Hanya mampu bersandar pada dinding rumah. Baru 3menit selesai makan Kini secangkir kopi dihidangkan untukku. Sudah menjadi kebiasaan orang sekamu sehabis makan dilanjutkan dengan minum kopi.
Sungguh perjalanan yang luar biasa dengan makanan yang luar biasa pula.

Bersambung .....

0 komentar

Posting Komentar