Backpacker Survival: Ku beri dia nama .....

Tulisan ane kali ini bukan tentang petualangan, bukan juga tentang teknik survival seperti artikel ane yang udah - udah. Tulisan kali ini tentang kebanggaan ane, kebanggaan menjadi Bapak dan Suami dari anak dan bini ane.

Keluarga kecilku

Udah 2bulan ini ane nggak ngetrip. Dan itu semua ane lakukan karna ingin menjadi seorang suami yang siaga buat bini ane yang mengandung anak ke 3. Jujur aja, badan ini terasa pegel karna udah 2 bulan kagak backpackeran. Tapi demi tujuan yang mulia dan lebih pentingan anak dan bini ane, ane rela berkorban apa aja termasuk kagak ngetrip. Pada hakekatnya kagak ngetrip = kagak dapat duit, ah ... semua udah di atur ama Tuhan, jadi ane mah nggak ambil pusing.

Hari itu tanggal 07 Februari 2017 sebenarnya ane udah siap - siap ngetrip meninggalkan anak bini untuk ngetrip ke daerah Landak. Sedikit terpaksa sebenarnya, namun udah tugas negara ane harus siap. buehh tugas negara katanya. Namun Tuhan tau mana yang terbaik buat keluarga ane, DIA nggak tega kali liat ane ngegembel ke pedalaman meninggalkan bini yang perutnya udah buncit besar akibat keperkasaan ane 9bulan yang lalu. Pas ane mau berangkat, tiba - tiba bini ane mules gitu. Sebagai suami yang sigap tentunya ane tanggap dan membawanya ke Mall ... ehh maksudnya ke Klinik 24 jam.

Jam pada saat itu menunjukan pukul 20.05 wib dan bini ane baru buka 2. Sedangkan ane sendiri udah buka jaket karna gerah. Wah ini sih bisa - bisa tengah malam atau dini hari ni bini ane brojol , celetuk ku saat itu. Bini ku kasihan lihat ane mondar - mandir nggak kebalik coeng. kalau dipikir - pikir sih iya juga kok kebalik ya ! Singkat cerita , Akhirnya pada pukul 03.50 Bini ane pekek kaong padahal baru buka 4. Busshhh ... ketuban bini ane pecah.

"Pa ketuban mama pecah panggilkan bidannya cepat", kata bini ane sambil meringis.

Ketupat sapa yang pecah ma?

BUKAN KETUPAT ... KETUBAN MAMA PECAHHH

Bu bidan cepat ini bini ane ketupatnya pecah ...

Ketuban pak bukan ketupat ! (ane saat itu panik bercampur kantuk jadi harap maklum)

Ane terharu melihat perjuangan bini ane melahirkan, yup pada saat itu ane tepat berada di samping bini ane sambil mengelus - elus lembut rambutnya agar tenang. Sulit di ungkapkan betapa besarnya pengorbanan seorang ibu melahirkan.

Akhirnya saat yang di tunggu - tunggu tiba juga. Tepat pada pukul 04.05 pagi terdengar suara tangisan di balik selengkangan itu. Bayi mungil berbobot 3,4kg, panjang 51cm , menang k.o 12 kali, seri 1 kali, dan kalah belum pernah itu petunju atau bayi sich keluar dari pertapaannya.

Jujur ane terharu sob, apalagi ketika ane intip anu nya kaya punya ane kokoh. Yup, anak ane yang ke 3 ini Laki - laki. Betapa gembiranya ane memiliki putra setampan bapaknya. 3 anak ane terdiri dari 2 cewek dan 1 cowok. Ku kecup kening bini ku yang masih lemes seraya berkata "makasih ma". So swet

Singkat cerita pada hari ke 3 pula ku beri dia nama. Namanya adalah ... djeng ... djeng ... djeng ..... adalah .... eng ... i ng ... eng ....

Ku beri dia nama * VENTUR BORNEO FAHED *

Arti dari nama itu adalah VENTUR : kelak ia dewasa akan meneruskan apa yang telah bapaknya mulai yaitu berpetualangan.

BORNEO agar dia tau dan tak kan pernah lupa identitas dimana dia dilahirkan dan dibesarkan yaitu di tanah Borneo , Kalimantan.

FAHED ialah singkatan dari nama orang tuanya yaitu FAjar dan HEDiana.

Kalian bisa memanggilnya dengan nama Ventur atau NEO.

Terlepas dari itu semua, ane sebagai orang tuanya mendoakan agar anakku kelak menjadi orang yang berguna dan membanggakan bagi keluarga , masyarakat dan negara. Menjadi seorang entrepreneur yang mandiri. Pandai bersosialisasi dan yang terpenting Takut akan Tuhan dan taat akan Firman NYA.