11 Januari 2017

ngegembel ke rombo dait

            Hai gaes pa kabar ? jumpa lagi. Trima kasih buat kalian yang masih setia berkunjung di blog ane. Buat yang baru pertama kali berkunjung ke blog ane , ane ucapin salam kenal dan selamat membaca. Dan buat loe yang tersesat di blog ane melalui searching google dengan kata kunci cara efisien bunuh diri , tau taunya nyasar di blog ane ... ane nggak bisa jelasin kenapa bisa demikian. Ane cuma bisa ucapin wellcome aja.

Dan sebelum loe minggat untuk melancarkan aksi laknat loe itu, ada baiknya ente baca sampai habis tulisan ane. Mungkin aja ente bisa insaf dan mensyukuri karya Tuhan dalam hidup loe. Seperti yang ane alami yang bentar lagi akan ane ulas.


Rombo Dait
Tingkat 1 : Rombo Ngerak
Tanggal 30 Desember 2016 kemarin ane ngetrip ke suatu destinasi keren yang ane anggap salah satu serpihan surga yang jatuh ke muka bumi borneo. Nama tempat itu ialah Rombo Dait atau Air terjun Dait. Rombo dapat di artikan Air terjun, sama halnya dengan istilah Curug di pulau jawa yaitu air terjun.

Sepintas lalu mungkin tak jauh berbeda dengan liburan yang dilakukan oleh kebanyakan orang, bersenang senang ria bareng teman , bersama keluarga atau dengan pacar atau dengan pacar teman loe. Bahkan tidak sedikit orang yang rela merogoh kocek lebih dalam agar liburan terasa fantastik. Yang membuat liburan ane beda ama orang - orang kebanyakan ialah ane melakukan perjalanan dengan budget seminim mungkin dan keseringan solo traveling meski tempatnya tergolong extreme untuk dilalui seorang diri.



Namun perjalanan ane ke Rombo Dait kali ini tidak sendirian, ane ngetrip bareng adik ku yang bernama Rangga. setidaknya ngetrip kali ini berdua walaupun tetap aja dengan ala ngegembel alias budget sekarat perawakan selengean. Walaupun dengan budget minim bukan berarti liburan ane juga kesannya miskin. Malahan ane merasa orang yang paling beruntung di bandingkan wisatawan lain. kenapa bisa begitu nyet ? bisa lah anak backpacker gitu lho ... buehhh songong

Ane dan Rangga meluncur ke Rombo Dait menggunakan motor. Dari Pontianak --> Bukit Sehak *pipis bentar --> Ngabang *numpang makan rumah kerabat --> Simpang Semunti kec. Serimbo --> desa Engkitip --> Rombo Dait. Rombo Dait terletak di hutan rimba yang masuk dalam wilayah desa sekendal kec. Serimbu Kab. Landak - Kalbar. Dan keputusan ane ngetrip kemari adalah spotnya yang keren badai. Rombo dait bukan sekedar air terjun biasa, melainkan air terjun yang memilki 7 tingkatan air terjun dimana masing - masing tingkatan mempunyai daya tarik tersendiri tuk memikat sepasang mata yang melihat.


Otw ke Rombo Dait

flasback review - Kalau dulu mau ke Rombo dait super berat. mungkin butuh waktu berhari hari baru sampai ke lokasi mengingat rombo dait berada di jantung hutan rimba. belum lagi toempoe doeloe beloem ada akseis moenoejoe Loekasie, haenya ada djalan tiekoes. pusing pala gue bacanya sory jari ane keram.
Tapi setelah perkebunan kelapa sawit masuk ke daerah ini sekitar tahun 2000an, akses menuju Rombo Dait mulai sedikit gampang *sedikit doang lo yah. Dan di dukung pula pemda Landak, setidaknya jalan sudah lebar sampai dengan saat ini walaupun masih tanah kuning. kebayang dong kalau hujan mengguyur betapa tersiksanya menaklukan medan yang licin. Menurut informasi yang ane dapet tahun 2017-2018 jalan akan di aspal sehingga memudahkan wisatawan yang akan berkunjung ... horeeeee.
Buat kalian yang belum pernah kemari dan ingin berkunjung, selain bisa memakai jasa guide *bisa hub ane* sebagai pemandu jalan, kalian juga bisa menggunakan google maps sebagai penunjuk arah. secara zaman kan sudah modern.

Sesampainya di Rombo Dait kami disambut dengan ramah oleh seorang bapak yang ane anggap salah satu tokoh penting dalam peran memajukan Rombo Dait. Setidaknya 4 tokoh yang ada di Rombo Dait, 1 tokohnya milik bapak ini. jadi kalau butuh sesuatu ane bisa singgah ke tokohnya untuk membeli keperluan kami selama berada di sini. tokoh penting ya ... kampret loe ! loh bukankan ada tokoh di hutan belantara sesuatu yang penting coeng.

Ane dan Rangga singgah tuh di tokohnya #eh kedai. bincang - bincang ama pemilik kedai sambil menikmati secangkir kopi seharga 5ribu. serta melepas penat yang masih menempel di kepala pundak sikut jari lutut kaki ... *kepala pundak sikut jari lutut kaki. kaya lagu anak TK aja. Dari kedai ini ane sudah bisa menikmati keindahan rombo dait tingkat pertama yang menggoda.


Rangga adik ane

Setelah stamina kembali jreng dan mata terasa melek cilukba, kami mulai mengunjungi Rombo Dait tingkat pertama. Aliran air dari atas yang terbelah dua arah menghujam kebawah dan menghasilkan gemuruh manja menggoda nan binal. sepintas memandang Rombo Dait tingkat pertama ini kulihat bagaikan pose penari club malam yang seksi, dimana pahanya mulus menantang dan membuat ane gerah. kubuka baju dan celana yang menyisakan kain berbentuk segitiga merk Cardinal. Seraaaanggg ... set dah air nya sejuk bingit coy. Pada saat itu kondisi sekitar lagi sepi, pengunjungnya cuma ane dan adik ku saja. kebayang dong manjahnya papah waktu itu ... bruakakakkkk.


Upsss

Puas dibelai manja oleh aliran air terjun tingkat pertama (ngerak), saatnya untuk pindah ke lain hati alias cuss ke tingkat 2 yang bernama Melabat. jarak tempuh antara tingkat 1 dan 2 ane nggak ngukur yang pasti cuma butuh 5menit untuk sampai di tingkat 2. Sama halnya saat ane berada di ngerak , di tingkat ke 2 (melabat) ini ane pun disambut dengan ramah dan sejuk. pemandangannya tak kalah cakepnya dengan tingkat pertama. kolam airnya dalam dan diameter kolamnya lebih luas. bisa berenang cungir balik lebay disini. Dan yang lebih penting bisa selfi lebay ala gembel trus bisa #BikinIndonesiaKeren.


Rombo Dait
Tingkat 2 : Rombo Melabat

Tapi sayang hari sudah senja, tentu tak cukup waktu tuk kami explore air terjun tingkat 3 s/d 7. Namun bukan perkara bagi kami karna kami masih punya banyak waktu disini. Kami pun kembali ke tingkat pertama dan bersiap menyambut malam perdana kami berada di Rombo Dait.
Kami berbagi tugas, ane mencari kayu bakar dan nyalain api, Rangga menyiapkan beras (bekal dari rumah) untuk dimasak serta menyiapkan atribut tidur dan membersihkan meja tokoh #eh kedai untuk kami tidur nanti.
Sewaktu berkemas kami di panggil oleh bapak yang menyambut kami pertama kali tadi. Sebut saja dia Bapak Angin Nao.

Ada apa om ? tanyaku kalian berdua nginap kah di rombo ini ? tanyanya kembali. iya om jawabku. nggak takut kalian cuma berdua saja? saya sih pulang bentar lagi. nggak om udah biasa. tidur dimana nanti ? bawa tenda kah ! tanya nya lagi. tidur di kedai bawah om, kami nggak bawa tenda *padahal memang nggak ada tenda. tidur di penginapan saya aja ... Mau ? nggak ada uang om. siapa yang suruh bayar . trus *kayanya ada secercah harapan. GRATIS tak perlu bayar. Ngak usah om, ngerepotin nanti. nggak kok saya kasian saja lihat kalian berdua, biasa sih permalam 50 ribu. tapi untuk kalian GRATIS, gimana ? nggak usah om nanti ngerepotin *sok jual mahal. Yakin kalian berdua nggak mau ? Ya sudah lah. Tunggu dulu om, GRATIS kan ! iya Gratis *sambil senyum sinis. kalau gitu kami MAU lah nginap di penginapan om. pingin juga ngerasain tidur di penginapan om. Nah gitu dong, malu - malu pula ... ini kuncinya. fasilitasnya apa adanya ya, peralatan masak ada dibelakang pakai saja. Saya pulang dulu, besok saya tidak datang, lusa tanggal 1 januari baru saya datang kesini. kalian masih kan ! masih om, kami rencananya sampai tanggal 2 disini. Oke lah kalau gitu sampai jumpa lagi nanti. itu lah percakapan terakhir dengan bapak yang baik hati.


Santai di teras penginapan Angin Nao



Nama penginapan bapak ini PENGINAPAN ANGIN NAO. Penginapannya sederhana, tapi kebersihannya ane acungin jempol deh, mulai dari kamar sampai toiletnya bersih terjaga. Malam pertama bermalam di Rombo Dait kesannya tak terlupakan, sebelum tidur ane dan Rangga sempat berbincang - bincang ringan tuk memecah kesunyian, karna disini/hutan belantara cuma ada 2 manusia ane dan Rangga saja. Dari penginapan Angin Nao terdengar gemuruh rombo dait dimana tempias airnya sampai di penginapan karna tertiup angin. suara jangkrik , burung hantu dan suara khas hutan dimalam hari sungguh berkesan bagi kami.
Karna esok kami masih ingin meng-explore Rombo Dait tingkat 3 s/d 7, akhirnya kami pun tidur dengan diiringi orkestra binatang nocturnal yang menghantarkan kami berdua kedunia mimpi sampi keesokan harinya.


Nah Mau tau keseruan kami esok harinya ???
Pantengin terus blog ane ini dan klik link nya dibawah ini untuk melanjutkan kisah kami  *jika link sudah Ready silahkan klik

klik link ini --> Ngegembel ke Rombo Dait part 2


SALAM TRAVELING
SALAM GEMBEL

28 komentar:

  1. Thanks gan udah ngshare pengalamannya... nnti sya bisa coba nih ke ksana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama, silahken nuansa alam menunggu kedatanganmu

      Hapus
  2. mantap bos keren , jangan lupa sholat yo :D

    BalasHapus
  3. dibikin VLOG pasti laku keras nih gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank masukannya, vlog nya nyusul sob, masih dalam proses pengeditan

      Hapus
  4. Wuihhh backpacker :D sukses selalu broo

    BalasHapus
  5. Wah, seru banget traveling (y) adventure :-D

    BalasHapus
  6. petualangannya sangat asik gan

    BalasHapus
  7. wah sangat seru keliatannya jadi ingin mencobanya gan

    BalasHapus
  8. Balasan
    1. Asli , masih perawan gan. Apalagi di poles sedemikian rupa pasti mendunia

      Hapus
  9. Hahha, olala ada foto antipornonya ups... terima kasih ya infonya, baru tahu kalau Di West Borneo ada air terjun seindah ini... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho kayanya ada yang merangsang.
      Masih banyak lagi air terjun yang amazing mbak di West Borneo. Cuma belum di expose aja mengingat air terjun di borneo rata - rata di jantung hutan belantara.

      Hapus
  10. Wih... baru tahu sekarang udah ada penginapannya. Kemaren nenda di deket air terjunnya. Sekarang lebih mudah bearti ada akomodasi di sana. Kayanya mesti pergi lagi nih hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mesti banget bro. Bilang aja dpt info dari ane bro, ente nanti bs dapat harga murah, cuma Rp 50ribu/malam + informasi yang menarik dari pemilik Penginapan. Orangnya Baik, panggil saja dia Bpk Susan atau Bpk Angin Nao.

      Hapus
  11. Yaa ampun itu yang pake kancut sexy banget hahahhaa
    Oh rombo itu bahasa pontianak yeeee

    BalasHapus
  12. Bruakakakak ... ane tidak bermaksud menyaingi mas cumilebay yo. Soal Kancut itu bonus, Mas Toro lah juara nya.
    Rombo itu bahasa dari Kabupaten Landak - Kalbar. Luar daripada Kabupaten Landak istilah air terjun berbeda lagi (ada 200san bahasa daerah di Kalimantan jadi harap maklum).

    BalasHapus