26 September 2016

Kisah hororku saat ngetrip part 2

Ini saatnya Melanjutkan kisah horor ku yang sempat tertunda kemarin malam gara - gara mati lampu. jadi buat sobat yang belum baca kisah horor ku yang pertama , disarankan membacanya agar nyambung ketika membaca kisah hororku saat ngetrip part 2 dibawah ini, hehehhe ....

kisah hororku saat ngetrip part 2 ini akan diangkat dari lumpur yang merupakan kisah nyata dimana pada saat itu ane sedang berada di hutang mencari buah durian. Bahasa penduduk setempat namanya Njantu Durian.


        Pada saat itu kira - kira pukul 17.30 sore ane sedang menunggu durian jatuh. Sekedar info aja daerah dimana pohon durian yang siap diburu / njantu , ditebas semak rumput yang berada dibawah sekitar pohon durian. Hal ini bertujuan agar ketika durian jatuh kita dengan leluasa mengambilnya. jadi intinya pada saat ane njantu durian , area bawah pohon itu lapang dari semak rumput, kecuali ada rumpun bambu 4ruas kecil yang sengaja tidak ditebang karna jika di tebang , di khawatirken sisa dari ruas bambu yang tajam akan berbahaya bagi kita yang salah melangkah mencari durian.

Seperti biasa ane pada saat itu sendiri njantu durian. kira - kira hampir setengah jam berlalu, keganjilan perlahan menghampiriku. yup ... sudah setengah jam tidak satupun buah durian yang jatuh padahal sedang musimnya durian dan pohon durian yang ane jaga ini buahnya sangat lebat. lama menunggu membuat ku lelah dan berbaring di pondok yang memang sudah ada di sekitar pohon durian itu sendiri.

Tak lama berbaring, ane melihat goncangan kecil di ruas bambu yang berada tepat didepan ane. Awalnya ane nggak curiga, namun setelah goncangan kedua ane coba untuk mengeceknya. Barangkali itu burung atau tupai. namun setelah di cek nggak ada apapun di sekitar bambu itu.

Ane kembali lagi ke pondok untuk berbaring. setelah 10menit berlalu, goncangan itu datang lagi dan dengan spontan ane langsung berdiri dan menghampiri bambu untuk mengeceknya. mulai dari atas sampai bawah tak satupun ane temukan sesuatu yang bisa menjawab rasa penasaranku. Jujur kali ini pundak ku mulai merinding bulunya , tapi sedapat mungkin ku tenangkan diri agar tidak panik. Apalagi 1 buah durian pun belum ane dapatkan , semangat_semangat. Kalau di hitung perbandingannya setidaknya ane sudah dapat 5 buah durian.

               Ane kembali lagi ke pondok dan kali ini memperbaiki atap pondok yang terbuat dari daun. Setelah itu ane berbaring kembali. Baru saja berbaring, pohon bambu itu kini bergoncang lagi. sontak ane terkejut sambil dalam posisi duduk memperhatikan bambu dari atas sampai kebawah, sekarang kondisi bulu kudung merinding sangat, jangankan bulu kuduk, ane rasa bulu - bulu ane yang lain pun ikut merinding.

Masih dalam posisi duduk dan kebingungan, kali ini finalnya. Tepat di depan mataku ruas pohon bambu itu bergoncang sangat hebat sampai - sampai daunnya pada berguguran. pohon bambu masih bergoncang hebat ane perhatiin bambu dari atas sampai bawah nggak ada apa - apa, dan pohon sekelilingnya termasuk pohon durian senyap - senyap saja seolah tidak ngefek gitu. Bahkan tumbuhan lain seperti rerumputan yang ada di sekitar bambu nggak bergeming sedikit pun. Berarti hanya pohon bambu itu saja yang tertiup angin , kan nggak mungkin.

Berat rasa tubuh ini ketika ku paksakan berdiri. Tanpa pikir panjang lagi, ane tarik parang dari sarangnya trus ku tebang pohon bambu yang bergoncang tadi tanpa ampun. Waktu tinggal 2ruas lagi, bambu itu berhenti bergoncang, tapi ane tetap kukuh untuk menebangnya. ketika hendak mengayunkan parang, seolah - olah tubuhku tertiup angin dan terpental menjauhi bambu. Niatku belum surut , ane bangkit kembali dan menebang habis bambu itu. Barulah terasa ringan tubuhku. Setelah itu ane mengecek durian sebentar dan 1 buah durian pun tak kujumpai, kampreeet.
Akhirnya ane pun beranjak meninggalkan pohon durian dan hendak pulang.

Ane pulang dengan tangan hampa hari itu. waktu kira - kira sudah pukul 18. 30. ketika pulang ane berpapasan dengan seorang pria memakai senter yang hendak njantu durian juga. Ane persilahkan dan tidak bercerita kepadanya tentang apa yang udah ane alami tadi.

singkat cerita, keesokan harinya , ane bertemu lagi dengan pria kemarin yang bertemu saat berpapasan pulang dari njantu durian. Si Pria ini bercerita sambil mengejekku : mata kau kemana Jar ? Butak kah ! Hahahaha ... buah durian belamparan di tanah tak kau pungut.
emangnya ente dapat berapa , tanyaku
aku dapat 8 buah jawabnya.

Sulit di percaya ... mataku dan pendengaranku di tutup mungkin pada saat itu sehingga tak ku sadari durian jatuh yang berada di dekatku.

Nah itu lah cerita hororku saat ngetrip part 2 ini. Dan masih banyak lagi kisah hororku saat ngetrip , mulai dari tersesat , di ganggu , betis serasa di tarik saat berenang dan masih banyak lagi deh.
semua itu akan ane bagikan di postingan selanjutnya.

Kisah horor ane ini bukan untuk menakut - nakutin ente pada atau ajang pamer. Tapi sekedar untuk berbagi kisah aja dan semoga bisa diambil hikmahnya.

Salam Horor
dari
Backpacker Survival

4 komentar: