26 September 2016

Backpacking ke Rombo Terinting

     Ini kisah petualanganku bersama 8orang gembel traveler menembus hutan pedalaman Kalimantan Barat. Sebenarnya mau ane kenalin satu persatu tapi percuma aja toh kalian para pembaca gk kenal siapa mereka, jadi panggil saja mereka para gembel travel ... hihihi

para gembel traveler

Ane dan para gembel ini bermaksud untuk menjelajah hutan Kalimantan, maka di sepakati bahwa kami akan mengunjungi Air terjun Terinting. Dalam bahasa penduduk setempat namanya Rombo (air terjun) Terinting. Rombo Terinting ini mempunyai 7 tingkatan dan menjulang tinggi di atas bukit berbatu.
Oh iya guys ... Rombo Terinting ini berada di Pedalaman KalBar Kabupaten Landak Kecamatan Serimbu. Kabupaten Landak memang terkenal dengan wisata Air terjunnya. Baik yang sudah dikenal masyarakat luas seperti Rombo Dait, rombo Manangar sampai dengan Rombo - rombo yang belum terekpose seperti Rombo Bedawat , Rombo Terinting dll kurang lebih masih ada ratusan rombo lagi lah.
Kami memilih rombo terinting karna kami suka ngetrip ke tempat yang belum di ekpose banyak orang, belum lagi tantangan sepanjang jalan menuju terinting sungguh memacu adrenalin dan stamina. 

Jalur yang kami pilih menuju rombo terinting melalui Ngabang ---> Serimbu ---> desa Jamu ---> Rombo Terinting. Sebenarnya melalui desa Engkangin juga bisa. Desa Engkangin berdekatan dengan desa Jamu jadi wajar mau lewat Jamu atau Engkangin sama saja.
Sesampainya di desa Jamu kami langsung menuju rumah Kades. Tujuannya selain lapor tentang keinginan kami mau ke Terinting, kami juga bermaksud minta seorang guide untuk mengantarkan kami ke sana.


Dirumah Kades
Pak Subuh - guide kami

Maklum Ane belum pernah kesana, jadi butuh guide untuk mengantarkan para gembel ini bersenang - senang. Sah - sah saja sih kalau gk mau pakai guide, tapi terlalu beresiko menembus hutan , rawa , hutan , sungai , hutan lagi tanpa guide. Sama Guide aja butuh waktu 4 jam bisa sampai di rombo terinting, apalagi tanpa guide sedangkan posisi terintingnya ente gk tau. Bisa tersesat berminggu - minggu nanti.

Setelah guide di dapat , negosiasi pun di mulai. Karna daerah Serimbu ini mayoritas berbahasa dayak belangin, mudah bagiku untuk melobi si guide. Maklum ane fasih berbahasa belangin, walaupun sedikit kasar ejaannya , hajaaarrrr. Intinya masing - masing para gembel yang ane bawa merogoh kocek 30 ribuan untuk membayar si guide. Hitung - hitung pengganti waktu si guide lah karna mau mengantarkan kami.



Setelah kesebelasan ... maksudnya kesepakatan selesai kami pun langsung star menuju Rombo terinting. Awalnya kami masih menggunakan motor. 10 menit kebut - kebutan di jalan yang udah di sertu ama perusahaan kelapa sawit, kami pun sampai di pos penitipan motor. Pos nya keren bro , di tengah kebun karet orang , tanpa pondok atau ada atapnya. Jadi kami inisiatif menutup motor dengan dedaunan untuk meminimalisir flu terjangkit pada motor saat hujan. Tapi tenang, motor aman kok berada di pos ini.

Inilah saatnya kami siapkan tenaga dan mental. Kini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki karna jalan yang akan di lalui adalah jalan kucing mengejar tikus.
Satu jam goyang lutut tanpa henti membuat stamina benar - benar di uji. Belum lagi kami harus mengejar waktu yang sebentar lagi sore.
Namun menembus hutan yang rapat, merayap di rawa yang basah dan serangan pacat , serta belasan kali menyebrangi sungai yang dingin .... tidak semua orang berkesempatan menikmatinya. Suatu kehormatan bagi ku dan teman - temanku dapat merasakan sensasi menjelajah hutan kalimantan.

2jam berjalan kaki tanpa henti akhirnya sampai juga di pos persinggahan (jam 15.10). Karna perut perih kelaparan , lutut lemes , nafas sengal, kami putuskan untuk rehat sejenak di pos ini. Memasak nasi dan mi instan , hanya itulah yang kami punya. Lumayan untuk ganjal perut. Konon katanya banyak yang gagal sampai ke rombo terinting karna gak sanggup lagi melanjutkan perjalanan. Ya mereka menginap di pos ini, menikmati rombo dari jarak jauh, yup karna dari pos ini kita sudah bisa melihat air terjun terinting. Tapi menurutku gak puas ah lihat dari jauh, ane sudah sejauh ini trus finish hanya di pos ini ... ??? Mending bunuh aja ane daripada penasaran.


Pos perhentian sejenak
berdoa dulu sebelum melanjutkan perjalanan
lanjuuuuttt


      











Ayo para gembel , sudah jam 4 lewat nih, jangan jadi pecundang ... mari kita lanjutkan perjalanan , cuma butuh waktu 2 jam lagi kita akan sampai tandasku. C U M A - 2 - J A M lagi lu bilang nyet  ... hihihihi
Akhirnya perjalanan pun di lanjutkan, setelah menyebrangi 6 atau 7  anak sungai , kini medannya kian sulit. Menanjak bukit dengan kemiringan yang aduhai, pokoknya semiring otak loe yang lagi baca nih cerita. Sory bro , ane terseret nestapa derita menanjak tu bukit di sisa - sisa tenaga yang tersisa. Jadi emosionalnya kebawa saat nulis nih cerita , hehehe.


Asli guys , gak ada ampun , nanjak jaya jalannya, Mana udah gelap lagi. Rombongan pun terpisah menjadi 3 bagian. Bagian pertama bersama si guide, bagian kedua 2 gembel bersaudara dan bagian ke 3 ane dan didi. Udah lutut rasa mau copot, nafas berpacu sangat cepat, hari udah gelap , eehhhh hujan pula sehingga membuat jalannya licin. Bahkan Didi hampir masuk jurang karna tali rotan putus saat menuruni medan. Kebayang gk tu gembelnya ngetrip kali ini. Udah deh ane gk mau lanjutin cerita bagaimana ane dan didi serta para gembel traveller berhasil menuntaskan tantangan. Nyeri dan ngilu kalau di ingat - ingat kembali.

camp para gembel

Tepat jam 18.32 (apanya yang tepat sih... auu aghh) akhirnya Ane dan didi selaku rombongan terakhir berhasil finish di Rombo Terinting tingkat 2. Rombongan yang udah sampai duluan dari ane udah mendirikan tenda Mewah jadi ane dan didi bisa langsung istirahat sambil pijat betis.

Buseeeetttt ... ane pegang betis rasanya mati rasa , gak ada rasa sama sekali. Ane sempat panik tuh , ane cubit betis ane kuat - kuat, tetep aja gak berasa , malahan temen ane yang teriak ... Adaaoo. Rupanya itu betis temen ane, pantesan aja gk ada rasa, haaaa ... syukurlah.

Hujan yang mengguyur kawasan terinting yang di sertai guruh petir membuat suasana yang seru ... eeee campur ngeri dikitttt.
Hanya bisa berdesak - desakan di tenda reot dengan 9orang di dalamnya membuat ane teringat sama kamar gelapku yang berkasur empuk. 

Hujan sempat reda kira - kira pukul 20.00 dan kami manfaatkan dengan menikmati lanskap nocturnal Rombo terinting. kusempatkan mencari kayu bakar dan merajut unggun untuk sekedar menghangatkan raga. Karna persediaan air minum habis, mau tak mau ane harus meminum sumber air yang ada di dekat sini dan tak lain itu aliran air terinting. Tengah malam sambil mengambil air, langsung dari curahan terinting bbuuuueeehhh ... sejuknya sungguh dingin dan dinginnya membuat gemetaran hebat menggoncang tubuhku, hitung - hitung mandi lah.

Setelah itu ane menghangatkan tubuh di dekat unggun dan sambil merebus mi instan sebagai makan malam. setelah makan malam dan bersenda gurau sebentar kami pun memposisikan diri di dalam tenda untuk tidur, meskipun berdesak - desakkan tapi lumayan lah.

Kukuruyukkkk .... malam berganti pagi , kini saatnya menikmati mentari dari Terinting (perasaan sih tak ada ayam lah ngok ... sssttt, biar kesannya dramatis jak)


Sunrise perlahan nongol dari timur, pesonanya pancarkan Asa dan hangatkan rasa. Rapatnya hutan dibawah sana yang masih di selimuti kabut kian menambah takjub mata ini yang masih sembab karna kurang tidur. Inilah saatnya berburu foto selfie.

panen cabe rawit dulu

dengan penuh cinta ku persembahkan
cabe ini untuk dirimu sayang ...
cuma 50k sekilonya !!!


Kau tau sob, di kawasan terinting ini banyak sekali tanaman cabe rawit kutu. Itu loh ... rawit yang kecil - kecil itu. saking banyaknya penduduk disini sampai menggelar cabe ini adalah tanaman rumput buuseeettt. Tapi emang bener sih cabe disini raya - raya , dimana - mana banyak cabe rawit tumbuh.

Oleh karna itu sarapan kali ini adalah mi instan + rawit. Kebayang nggak tu nikmatnya menyantap mi instan + rawit super pedas sambil melihat lanskap Terinting ... Ngiung ... ngiung sob.
Karna kepedesan tingkat 7 kaya air terjun terinjing ini, cocok banget nih langsung basah - basahan di bawah guyuran terinting. Segeerrrrrr , sejukkkk , ademmm , sambil jepret selfie hehehhe. ngiler yaa ....


Rombo Terinting tampak dari bawah sono
rombo terinting ... ngiung ... ngiung ...


Setelah puas explore Terinting kami pun bersiap - siap untuk pulang. sebenarnya sih masih ada beberapa tingkat air terjun terinting yang belum kami kunjungi, tapi cukuplah. karna kami berniat mandi lagi di riam kecil seperjalanan pulang nanti. Perjalanan pulang berjalan kaki menuju pos penitipan motor kami tempuh selama 4jam. Dan rasa lelah yang kami rasakan itu tidak sebanding dengan apa yang kami Rasakan.

Pengalaman ini sangat berharga, dan kisah ini bukan akhir perjalanan kami melainkan awal cerita untuk terus mengeksplore wisata Kalbar kedepannya.

Sampai jumpa di petualangan gembel kami selanjutnya ....


Salam Backpacker Survival

Salam GEMBEL

11 komentar:

  1. Hidup di alam liar. Wuih sungguh pengalaman berharag, sembari menyaksikan kebesar TUHAN

    BalasHapus
    Balasan
    1. betol sob, sungguh pengamalan @#$% paan sich..., pengalaman yang tak terlupakan sampai kapan pun.

      Hapus
  2. pemikiran kita sejalur tu sob. udah di urai ama ente penjelasannya. YUK ... MARIII ... Go Adventure

    BalasHapus
  3. manteb, biasanya nonton si eno bacpaker ditipi itu :v jgn lupa untuk berkunjung diblog ane ya.. blog ane fungsinya untuk menyampaikan informasi-informasi seputar musik ni alamatnya allmusik29.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehehe ... hoby backpack udah mendarah daging.
      oke sob sampai jumpa lagi

      Hapus
  4. Minder sebenarnya dengan mas mas nya yg sdh sampai di air terjun tsb, saya aja yang kampung ortunya di ngabang belum sampai ke air terjun tersebut, saluuttt dan two thumsb up utk mas mas yg sudah lebih dulu mengeksplor keindahan alam Landak/Ngabang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan minder bro ... segala sesuatu itu ada waktunya.
      ayo traveling

      Hapus
  5. Mantap bg.. keren tulisannya.
    Makasih dah nuliskan info nya dengan detail.
    Jadi udah dpt sdikit gambaran yg harus disiapin, kalau mau ke terinting.
    Salam lestari

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe ... iya bro sama - sama.
      oh ya kalau mau kesana dan mandi dibawah guyuran air terjun , coba mantra ini : 'pek bubuh pek'. maka seketika muatan air terjunnya menjadi besar seolah - olah di siram dari atas.
      menghentikan mantranya : 'jii lah pek'. maka muatan guyuran air terjun akan kembali normal.
      percaya nggak percaya ... bawa seseruan aja.
      salam gembel

      Hapus